RSS

Salahkah Jika Aku DIAM ?

          Mungkin aku adalah salah satu manusia yang tidak bisa berdiam diri ketika melihat sesuatu yang tak biasa bagi penglihatanku. Mungkin aku juga adalah salah satu manusia yang tidak bisa menyembunyikan perasaan ketika sedang bahagia, sedih, kecewa bahkan marah sekalipun. Aku termasuk manusia yang tempramen jika mendapati sesuatu yang tidak bisa aku terima. Aku akan merasa lebih baik ketika semua masalah yang menimpaku kubagikan kepada orang-orang disekitarku, entah meluapkan emosiku yang meledak atau berceloteh tanpa henti.
Tidak ada teman dan orang di sekeliling yang mengenaliku sebagai perempuan yang pendiam dan tak banyak bicara. Semua menilaiku sebagai perempuan yang "tidak bisa diam".


Aku berusaha menjadi manusia yang terbuka kepada siapapun meski aku baru saja mengenalnya. Berusaha telihat ceria dan bahagia, bisa tertawa dan membuat mereka tertawa.
Namun seiring berjalannya waktu, jarum jam terus berputar tanpa henti, Allah Subhanawata'ala semakin memberikan ujian yang luar biasa kepadaku, semakin Ia memberikan ujianNya semakin berat aku menjalani hidup, namun kusadari ternyata semakin berat ujian yang datang semakin Ia menyayangiku, menjadikan aku lebih lebih dan lebih dewasa lagi dari aku beberapa tahun yang lalu.
          Dewasa ini aku berusaha berubah, lebih mengontrol emosiku dengan DIAM. Ya! aku terlihat seperti orang asing ketika aku harus DIAM. Aku lebih sering mengurung diri dan menangis. Tersedu diantara sepertiga malam dan hanya berceloteh pada Sang Maha Memiliku, Menangis dan mengadu kepada-Nya akan membuatku lebih baik.
Akan tetapi kadang kala kupikir berdiam diri ternyata bukan keputusan yang baik. Penyakitku sering kali muncul ditengah-tengah emosiku yang tak bisa aku luapkan dengan amarah dan tangisan. Aku berubah menjadi manusia yang paling pengecut. Aku menjadi manusia yang begitu bodoh. Hanya mampu diam dan menangis tanpa membuat masalah itu selesai.
Namun satu hal yang membuatku yakin jika keputusanku adalah benar. Allah akan membuatku menjadi manusia yang lebih baik jika aku berusaha menjadi lebih baik dan melakukan yang terbaik. Allah akan membuatku menjadi manusia yang sabar ikhlas tawakal dan penuh rasa syukur jika aku berusaha membuatnya menjadi demikian.
Kuharap semua keputusanku untuk
HIJRAH adalah benar. Aku hanya akan pasrah dan ikhlas pada Tuhanku. Jika aku harus diam dan menjadi manusia yang pengecut bahkan terlihat jahat sekalipun aku mempunyai alasan yang begitu kuat. Biarlah mereka kecewa kepadaku asalkan aku tidak lebih menyakitinya dengan kenyataan yang berusaha kusembunyikan.
Aku tidak akan kecewa dengan semua takdir yang sudah tergores untukku, Aku percaya bahwa Allah sudah sedemikian dasyatnya menuliskan buku cerita indah atas hidupku. Aku percaya bahwa Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana. Aku percaya bahwa Allah Subhanawata'ala menyayangiku dan menyayangi orang-orang yang aku sayangi. Aku percaya jika sesuatu akan terjadi jika Allah berkehendak.



"Sesungguhnya keadaan kekuasaanNya apabila ia menghendaki adanya sesuatu, hanyalah Ia berfirman kepada (hakikat) benda itu: Jadilah! Maka terjadilah"
~Innama amruhu idza arada sya'ian an yaqula lahu KUN FAYAKUN!~
Dan aku percaya bahwa
"Sesungguhnya sesudah kesulitan akan ada kemudahan"
~Inna ma'a al'usri yusraan~
INSYA ALLAH...

0 komentar: