METAFORAKU

Aku adalah Ilalang dan kamu adalah Angin
Tanpa kusadari ternyata tanganku tak bertumpu
Kau membuatku menari menikmati senja
Sedang tanpa kusadari
Semakin kau membawaku terbang
Kau semakin membuatku hilang



Aku adalah Biru dan kamu adalah Jingga
Kumenari bersama awan pekat yang akan membawamu pergi
Andai kita mampu untuk terus saling berpegang
Akankah kau kembali
di setiap senja yang selalu kurindukan
Disetiap larikan cahaya jingga yang kunantikan

Ah sudahlah! ternyata aku termenung sendiri
diatas dua bukit yang mungkin menertawakanku
diantara Ilalang dan Angin yang menari diatas kesedihanku
diantara Biru dan Jingga yang menertawakan kesendirianku
Menantimu... Menunggumu...
Tanpa bergenggam, tanpa berpegang
Terombang ambing oleh rasa yang harus kulepas

Sepertinya aku harus merelakan Angin membawa Ilalang
Menatap senja berlalu
Membiarkan biru melepaskan jingga begitu saja
Karena sampai kapanpun kau akan sama seperti mereka
Menjadi METAFORAKU yang datang dan berlalu
Biarlah....
Kunikmati kebahagiaan dalam angan
yang ternyata adalah sebuah kesakitan


Diatas Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur