Aku mencintai kedua bola mata yang tak pernah kulihat
Aku mencintai suara-suara tawa yang tak pernah kunikmati keindahan sudut bibirnya yang terangkat
Aku mencintai pundak yang tak pernah aku sentuh namun selalu menjadi tempat sandaran terbaik
Aku mencintai tubuh yang tak pernah aku rengkuh namun selalu membuatku terasa hangat
Aku mencintai tangan yang tak pernah aku genggam
Karena cinta tak harus bertemu
Karena cinta tak harus memilikimu
Aku mencintai suara-suara tawa yang tak pernah kunikmati keindahan sudut bibirnya yang terangkat
Aku mencintai pundak yang tak pernah aku sentuh namun selalu menjadi tempat sandaran terbaik
Aku mencintai tubuh yang tak pernah aku rengkuh namun selalu membuatku terasa hangat
Aku mencintai tangan yang tak pernah aku genggam
Karena cinta tak harus bertemu
Karena cinta tak harus memilikimu
